Tantangan dan hambatan dalam melakukan audit dana pembangunan Sako adalah hal yang tidak bisa dianggap remeh. Sebagai bagian dari proses pengawasan terhadap penggunaan dana pembangunan, audit Sako menjadi sangat penting untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana publik.
Menurut Mardiasmo (2017), tantangan terbesar dalam melakukan audit dana pembangunan adalah keterbatasan sumber daya manusia dan teknologi yang dimiliki oleh lembaga audit. Hal ini dapat menghambat proses audit yang seharusnya dilakukan dengan teliti dan cermat. Selain itu, kompleksitas dari proyek-proyek pembangunan juga menjadi tantangan tersendiri dalam melakukan audit dana pembangunan Sako.
Selain tantangan tersebut, hambatan dalam melakukan audit dana pembangunan Sako juga tidak bisa diabaikan. Menurut Yuniarti (2019), hambatan utama dalam melakukan audit dana pembangunan adalah resistensi dari pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaan dana pembangunan. Mereka mungkin tidak ingin diawasi secara ketat karena khawatir akan terungkapnya praktik-praktik korupsi atau penyelewengan dana.
Namun demikian, penting bagi kita untuk tetap mengatasi tantangan dan hambatan tersebut demi menciptakan tata kelola keuangan yang baik dan transparan. Menurut Soemarsono (2020), audit dana pembangunan Sako adalah instrumen penting untuk mencegah terjadinya kerugian negara dan memastikan bahwa dana pembangunan digunakan secara efektif dan efisien.
Dengan demikian, peran audit dana pembangunan Sako sangatlah vital dalam menjaga integritas dan akuntabilitas pengelolaan dana publik. Semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, perlu bekerja sama untuk mengatasi tantangan dan hambatan yang ada guna menciptakan tata kelola keuangan yang baik dan berintegritas.